Sunday 31 March 2013

Puisi Perpisahan

SALAM PERPISAHAN
Puisi Tanpa Nama

Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan

Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu
Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan
UNTUK SAHABATKU
Puisi Andre

Sahabat, waktu telah mengantarkan kita pada satu titik pemahaman
bahwa di dunia ini tak ada yg abadi

Kini saatnya kita harus berjalan sendiri
Melangkah mengikuti takdir yang telah tergariskan
Dalam ruang dan waktu yang berbeda
Ketika kebersamaan menjadi langka
Ketika canda tawa begitu berharga

Sahabat, semoga waktu tak membuat kita lupa
Bahwa kita pernah ada
Pernah punya cerita
Sahabat, abadilah tercipta lebih dari cinta
KENANGAN DAN KENYATAAN
Puisi Tanpa Nama
Terdiam merenung sendu
Ku bersenandung rindu
Terbayang perjalanan waktu
Sebuah kisah masa lalu

Tiada lagi nyanyian surga
Tiada lage penghibur lara
Tiada lage damai dalam jiwa
Hanya ada Bintang penuh derita
Hanya ada Langit yang kian terluka
Seakan hendak berkata
Inilah nafas Kehidupanku

Senyuman pun kian membeku
Dalam dinginnya gelap hitam malam
Tangisan pun kian melarut pilu
Dalam harunya lautan malam
Seakan hendak bercerita
Inilah jejak yang harus kutempuh

Sanggupkah kulalui badai angin pasir rindu
Sanggupkah kulupakan indahnya sejuta pesona mimpi
Sanggupkah kulangkahkan kaki melewati panas inti bumi
Sanggupkah kubenamkan diriku dalam lautan kelam
Sanggupkah kubertahan dalam dinginnya hembusan angin salju

Hanya ada satu jawaban hati
Kan Kulalui dan kujalani dengan kasih murni setulus hati
HAL PERPISAHAN INI
Puisi Chinvaru

Mata yang berkaca-kaca...
Jantung yang berdetak-detuk tak menentu
Pikiran melayang-layang
Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku
Yang menemani saat ku tlah terpisah darimu

Waktu ini adalah saat waktu yang menyiksa
Menyiksa dirimu dan diriku
Waktu yang terasa lambat berputar
Berputar tuk berjalan melalui hari demi hari yang kan kita lalui
waktu dimana kita tak bersama-sama lagi

Kini semua hanya tinggal kenangan,
kenangan indah yang tlah kita lalui
Canda-tawa,sedih,kesal,khawatir dan rasa takut terpisahkan
Itulah perasaan yang menggumuli hati kita selama ini dan
rasa takut itu kini tlah menjadi kenyataan.
Aku mengerti kau begitu sakit saat ini
Terpisah dan terpenjara sepi disana
Namun ketahuilah kasih.....
Diri ini jauh lebih sakit merasakan semua ini

Aku bingung dan tak tahu harus bagaimana
Banyak hal yang tak dapat kukatakan dan ku jelaskan
Banyak hal yang tak kau mengerti maksud hati dan semua ini
Maafkanlah... cobalah tuk mengerti dan memahami
ambillah hikmat dari semua ini
Jauhkan rasa dendam dan benci, aku mohon...
Yakin dan percayalah semua ini kan ada hikmat nya

Ketahuilah kasihku,
aku tak akan lupa dan tak akan perrnah bisa
tentang apa yang harus memisahkan kita
Kenanglah kasih.......
Semua ini adalah hal perpisahan yang terabadi
True love does not need to have
PERPISAHAN YANG TAKKU INGINKAN
Puisi Tanpa Nama
Terdiam merenung sendu
Ku bersenandung rindu
Terbayang perjalanan waktu
Sebuah kisah masa lalu

Tiada lagi nyanyian surga
Tiada lage penghibur lara
Tiada lage damai dalam jiwa
Hanya ada Bintang penuh derita
Hanya ada Langit yang kian terluka
Seakan hendak berkata
Inilah nafas Kehidupanku

Senyuman pun kian membeku
Dalam dinginnya gelap hitam malam
Tangisan pun kian melarut pilu
Dalam harunya lautan malam
Seakan hendak bercerita
Inilah jejak yang harus kutempuh

Sanggupkah kulalui badai angin pasir rindu
Sanggupkah kulupakan indahnya sejuta pesona mimpi
Sanggupkah kulangkahkan kaki melewati panas inti bumi
Sanggupkah kubenamkan diriku dalam lautan kelam
Sanggupkah kubertahan dalam dinginnya hembusan angin salju

Hanya ada satu jawaban hati
Kan Kulalui dan kujalani dengan kasih murni setulus hati 
PUISI TERAHIR
Puisi Ilham.MAK

Senyum indah kini melemah
Sayap kananku telah patah
Hati meluap penuh nanah
Terlulai jatuh ditanah

Pernah aku ingin benar padamu
Kita berpeluk ciuman tidak jemu
Berharap hati darimu kulihat anak-anakku
Tapi sayang itu dulu . . .

Pola hidupmu buatku getir
Kesetiaanku kau sambarkan petir
Anggap saja semua telah jadi pasir
Kepadamu ini puisi Terahir

Dari kisahku: Ilham.MAK 
KENANGANKU
Puisi Tanpa Nama

Ingat bagaimana aku melangkah pergi,
Pada kaki kecil, hari sekolah pertama ku?
Dengan tangan mungil aku melambaikan tangan,
Dan aku melihat air mata di sudut mata Anda.
Tapi kau berani dan begitu juga aku
Kami berdua berusaha keras untuk tidak menangis.

kaki kecilku membawaku ke sekolah.
Aku ingat Anda berkata, “Sekarang taat aturan setiap saat!”
tangan-tangan kecil saya membuka pintu sekolah
Di mana-mana Aku melihat, ada anak-anak berlimpah.
Aku pergi ke lorong ke merah besar “K”.
Ada Mrs.Laura untuk menunjukkan jalan.

Kami membuat keluarga besar, bersama Mrs.Laura

Dengan keluarga ini besar, kami harus saling membantu.
Saya sudah berusaha keras untuk mendengarkan sepanjang tahun.
Jadi ketika saya di kelas pertama, saya akan tidak perlu takut.

Otot-otot di tangan saya sekarang jauh lebih kuat.
Dan bahkan kaki saya terlihat jauh lebih lama.

Pada hari terakhir sekolah, seperti yang kita semua selamat tinggal gelombang,
Apakah Anda s’pose Mrs.Laura akan memiliki air mata di matanya?
Ini benar-benar telah menjadi tahun ajaran bahagia.
Dan jika bukan karena Anda, Mom dan Dad,
Saya tidak akan ada di sini!
DIA TELAH PERGI
Puisi NN

Mengapa…?
mengapa aku harus kehilangannya untuk kedua kalinya
kini aku tak mengerti…
hatiku kini retak,remuk,dan hancur…
dulu hatiku yang slalu senang saat bersamanya
kini hilang harapan itu
dia pergi…
pergi menghadap sang khaliq

seharusnya aku harus ikhlaskannya
tapi tak bisa,

air mataku trus mengalir,dan membasahi pipiku
sekarang,fikirku hanya bagaimana bisa menyusulnya
aku kehilangan jati diriku saat ini,karna dia…
aku hanya bisa menangis dan menagisinya,
menjerit dan rasa penyesalan yang dalam
mengapa ku tak nyatakan rasaku padanya ?
sekarang, yang didepanku hanya raga tanpa nyawa

Dia pergi,Dia pergi,tinggalkanku,hanya itu ucapku
dulu waktu aku ingin ungkapkan rasaku padanya
ternyata Dia sudah memiliki orang yang dicintainya…
haruskah kurusak itu ?
tak mungkin, kini dia telah sendiri, tanpa kekasih hati
dan hari ini, saat kuberencana ingin ucapkan rasaku
tiba-tiba aku dengar dia kecelakaan dan tewas ditempat
tak terlintas difikirku, bahwa hari ini akan menjadi hari kelabu bagiku.

No comments:

Post a Comment